Wednesday, November 12, 2008

Berbagai bentuk indikasi kecurangan

Berbagai bentuk indikasi kecurangan (fraud) bukan hanya kecurangan dalam pelaporan keuangan tetapi juga dalam penyalahgunaan kewenangan yang dapat menimbulkan kerugian bagi pihak lain. Ambil contoh dari nilai kontrak yang sudah ditetapkan dengan satuan mata uang dan kurs yang tetap, dilindungi, namun (secara sepihak) tidak diberlakukan sesuai nilai (harapan) kontrak sampai dengan terjadinya kerugian bagi pihak lain bila dibandingkan dengan harapan (kontrak) yang seharusnya diterima.

Mengeliminasi masalah
Kembali kepada aturan kontrak adalah cara menghilangkan permasalahan. Namun, bagaimana bila itu tidak terjadi, tidak memuaskan semua pihak?

Pos pengaduan
Media pengaduan yang efektif perlu dipikirkan.

Membangun jalur komunikasi yang dapat mengeliminasi masalah perlu dibentuk manakala pos pengaduan tidak berjalan efektif. Contoh, bila indikasi kecurangan terjadi pada A, namun B tidak, mungkin A dapat menggunakan sample B atau berkolaborasi dengan B agar permasalahan yang terjadi pada A dapat diselesaikan segera, dicari solusi dan resolusi terbaik. Dengan kata lain, bila proses di B dapat berjalan dengan baik dan dapat ditiru, mengapa A tidak melakukannya? Institusi B (dengan bekerja sama dengan pihak lain) dapat secara efektif memberikan masukan agar A kiranya berkenan mengkoreksi "kebijakan" (keputusan) tersebut ... dengan menggunakan pola B ...., misalnya. Namun, hasil yang positif, yang dapat diterima semua pihak, nampaknya membutuhkan dukungan pimpinan yang berkenan mengakomodir harapan semua pihak, tentunya harapan yang baik, yang terus memperbaiki kinerja A pada level yang diinginkan, paling tidak dengan mencontoh hal yang baik pada B.

No comments: